Pengertian Pasang Surut Air Laut

Pengertian Pasang Surut Air Laut

Ulinx – Apakah Anda pernah ke laut? Mengapa air laut naik dan turun? Bagi Anda yang mendiami wilayah pesisir, fenomena alam berupa naik turunnya air laut tentu sudah tidak asing lagi. Peristiwa naiknya muka air laut disebut pasang, sedangkan peristiwa turunnya air laut disebut surut.

 

Dalam satu hari, rata-rata akan terjadi dua kali pasang dan dua kali surut. Karena? Pasang surut dipengaruhi oleh tarikan gravitasi bulan dan matahari. Bulan yang paling dekat dengan bumi memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap pasang surut dan pasang surut dibandingkan dengan pengaruh gravitasi matahari.

 

Pasang tertinggi dan surut terendah terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama karena pada saat itu matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus. Pasang surut terendah terjadi pada saat bulan baru. Oleh karena itu, pasang surut terendah disebut juga pasang surut yang dapat diabaikan. Saat air pasang mendekati, pasang surut serendah mungkin karena posisi matahari dan bulan relatif terhadap bumi membentuk sudut 90 derajat. Oleh karena itu, gravitasi bulan dan matahari akan saling melemahkan.

baca juga tema cerita malin kundang

Perbedaan ketinggian air pada saat pasang dan surut di laut lepas mencapai 3 m. Namun, di tempat-tempat terbatas seperti di selat atau di muara sungai, perbedaan ketinggian air ini bisa mencapai 16 m.

 

Daratan yang tertutup air laut akan sangat dipengaruhi oleh gaya tarik gravitasi bulan. Akibatnya, daerah di depan bulan akan mengalami pasang surut, sedangkan daerah yang tegak lurus bulan akan mengalami pasang surut.

 

definisi pasang surut air laut

Pasang surut adalah fenomena naik turunnya permukaan laut secara periodik yang disebabkan oleh kombinasi gravitasi dan gaya tarik menarik benda-benda astronomi, khususnya matahari, bumi dan bulan. Efek benda langit lainnya dapat diabaikan karena lebih jauh atau lebih kecil ukurannya. Pasang surut air laut adalah gelombang yang dihasilkan oleh interaksi antara bumi, matahari dan bulan.

 

Puncak gelombang disebut pasang dan palung gelombang disebut surut. Perbedaan vertikal antara pasang naik dan surut disebut rentang pasang surut. Periode pasut adalah waktu dari puncak atau palung satu gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi dari 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.

 

Teori pasang surut

Berikut ini adalah macam-macam teori pasang surut air laut, terdiri dari:

 

1) Teori keseimbangan (equilibrium theory)

Teori kesetimbangan pertama kali diperkenalkan oleh Sir Isaac Newton (1642-1727). Teori ini secara kualitatif menjelaskan sifat-sifat pasang surut. Teori tersebut diberikan pada tanah yang ideal dimana seluruh permukaannya tertutup air dan efek inersia (kelembaman) diabaikan. Teori ini menetapkan bahwa naik turunnya permukaan laut sebanding dengan kekuatan pembangkit pasang surut (King, 1966). Untuk memahami gaya pembangkitan pasang surut dilakukan dengan memisahkan gerak sistem bumi-bulan-matahari menjadi 2, yaitu sistem bumi-bulan dan sistem bumi-matahari.

 

Dalam teori keseimbangan diasumsikan bahwa bumi tertutup air dengan kedalaman dan kepadatan yang sama dan bahwa naik turunnya permukaan laut sebanding dengan gaya pembangkit pasang surut atau GPP (Tide Generating Force), yaitu gaya tarik konsekuen dari bulan dan gaya sentrifugal, teori ini terkait dengan hubungan antara laut, massa air, terbit, bulan dan matahari. Gaya pasang surut ini akan menyebabkan pasang naik di dua tempat dan surut di dua tempat (Gross, 1987).

 

2) Teori Dinamis (Dynamic Theory)

Pond dan Pickard (1978) berpendapat bahwa dalam teori ini masih diasumsikan bahwa lautan homogen menutupi seluruh bumi pada kedalaman yang konstan, tetapi gaya tarik periodik dapat menghasilkan gelombang dengan periode tergantung pada konstituennya. Gelombang pasang yang terbentuk dipengaruhi oleh GPP, kedalaman dan luas perairan, pengaruh rotasi bumi dan pengaruh gesekan dasar. Teori ini pertama kali dikembangkan oleh Laplace (1796-1825).

 

Teori ini melengkapi teori kesetimbangan sehingga sifat-sifat pasang surut dapat diketahui secara kuantitatif. Menurut teori dinamis, gaya pasang surut menghasilkan gelombang pasang yang periodenya sebanding dengan gaya pasang surut. Karena pembentukan gelombang, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan selain GPP.